Minggu, 15 Mei 2011

Antidepresan Jangka Panjang, Beresiko Diabetes

Orang yg menggunakan antidepresan dalam jangka panjang sangat mungkin dapat mengidap diabetes tipe 2 dibandingkan bukan pengguna. Demikian dua studi baru ditemukan. Temuan yg dilaporkan dalam jurnal Diabetes Care ini kian menambah bukti yg mengaitkan menggunakan antidepresan ke peningkatan resiko diabetes tipe 2. Meski demikian para peneliti mengatakan bahwa mereka tidak membuktikan bahwa obatlah yg menyebabkan terjadinya hal tersebut. Hanya saja mereka menduga adanya karakteristik lain yg dimiliki pengguna antidepresan yg meningkatkan kemungkinan mereka terkena diabetes. Demikian diungkapkan Dr.Mika Kivimaki, pemimpin penelitian dari University Cologe London di Inggris.
Selain itu, menurut Kivimaki pengguna antidepresan bisa lebih sering mengunjungi dokter dibanding non pengguna yg pada gilirannya dapat meningkatkan kemungkinan mereka didiagnosa menderita diabetes atau kondisi atau kondisi medis lainnya. Untuk studi mereka, Kivimaki dan rekannya menggunakan data pada lebih dari 150.000 orang dewasa Finlandia yg diikutkan dalam penelitian selama rata-rata lima tahun. Selama itu pula, 851 orang didiagnosa dengan diabetes tipe 2. Pada tahap awal, ada 9.197 orang yg dianggap pengguna antidepresan dengan jangka lebih panjang lebih dari enam bulan. Secara keseluruhan, para peneliti menemukan, para pria dan wanita ini lebih cenderung terkena diabetes selama masa studi, dengan kemungkinan naik seiring dengan lamanya penggunaan. Dari para peserta 1,1% peserta non pengguna didiagnosis selama lima tahun. Kondisi lebih tinggi ditunjukkan oleh pengguna, dimana 1,7% individu yg telah mengkonsumsi antara 200 dan 400 dosis harian obat antidepresi, dan 2,3% individu yg telah mengkonsumsi 400 atau lebih dosis harian didiagnosis diabetes. Dalam studi kedua, peneliti yg dipimpin oleh Dr.Richard R. Rubin dari Johns Hopkins University di Baltimore melihat data lebih dari 3.200 orang dewasa Amerika yg terdaftar dalam percobaan klinis pada pencegahan diabetes tipe 2. Dari 159 orang yg depresi berat dan telah mengkonsumsi minimal 200 dosis antidepresan, 58 diantaranya terkena diabetes. Kondisi tersebut berbeda dengan 12 dari 69 pria dan wanita yg mengalami depresi berat namun mengkonsumsi dosis yg lebih sedikit atau tidak mengkonsumsi obat sama sekali. Semua peserta studi adalah mereka yg memiliki resiko tinggi diabetes karena faktor kelebihan berat badan dan gula darah tinggi. Mereka secara acak diminta merubah gaya hidup, obat metformin yg menurunkan gula darah, atau plasebo. Pada awal studi, hampir 6% menggunakan antidepresan secara teratur. Tim Rubin menemukan bahwa pada kelompok gaya hidup dan plasebo, peserta studi konsisten pada antidepresan selama periode penelitian, sekitar dua kali lebih kemungkinan mengembangkan diabetes lebih dari 10 tahun dibanding non pengguna. Meski tidak ada pola serupa yg terlihat pada kelompok metformin. Rubin dan timnya mengaku tidak mengetahui alasan atas hal ini. (Farmacia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Dear Diary Blogger Template